Saturday, October 26, 2013

Bias Taqwa

Dibalik sebuah doa ada cerita tentang suatu peristiwa yang menimbulkan prahara.
Orang kaya begitu berkuasa mengaturnya. Sedangkan orang tak punya hanya menatap iba. Mengiakan setiap kata yang nyatanya tanpa rasa.
Daya dana untuk menjadi pemuka membiaskan tujuan semula. Bertaqwa kepada harta atau Yang Esa.
Orang tak punya hanya diam tanpa daya. Semakin khusuk berdoa agar diberikan kesabaran ketika bersama.
Gedung mewah jadi rumah Tuhan tanda kuasa, namun tak ada surga disana. Semuanya kosong dan hampa tanpa makna.
Rumah Yang Esa sudah berubah rupa menjadi sarana unjuk harta.
Kapankah akan kembali seperti semula?

Wednesday, October 16, 2013

Alternatif Mengurangi Rasa Sedih

Ketika kita bersedih tak selamanya harus mengeluarkan air mata. Dengan mendengarkan musik keras menggunakan headset bersuara prima bisa menjadi alternatif. Dengarkanlah sampai kepedihan dalam hati memudar. Pakailah sepanjang hari sambil mengerjakan semua kegiatan. Itu akan sedikit mengurangi rasa.

Ada beberapa lagu yang dapat dicoba seperti Lupa-lupa Ingat dari Kuburan Band versi DJ Kenny ic.30, Somebody that I Use to Know dengan vocalist Elliot Smith, She Will Be Love dengan vocalist Maroon5, On The Floor dengan vocalist Jeniver Lopez, Give It to Me dengan vocalist Sistar. silahkan 'googling di internet. Jika mendengarkan lagu-lagu ini dengan volume agak keras itu cukup membuat hati kembali ceria.

Jika masih tidak mampu mengurangi kepedihan, ada baiknya berhadapan langsung dengan si 'Pencetus Sedih'. Bicarakan baik-baik mengenai tingkah laku mana yang  membuat sedih, kecewa dan marah. Kalaupun ada sanggahan dari si 'Pencetus Sedih', tidak ada salahnya berbicara sedikit keras dan agak berteriak untuk memberikan 'shock teraphy'. Jangan terlalu keras, khawatirnya si 'Pencetus Sedih' mengidap penyakit jantung.

Jika kepedihan masih membandel, ada baiknya mendiamkan masalah beberapa waktu dan berikan ruang pada diri untuk berfikir dan bercermin. Amatilah pula orang-orang disekitar. ajaklah bicara. Bandingkanlah penderitaaan mereka dengan Anda. Apakah nasib Anda termasuk peringkat teratas, tengah atau peringkat bawah?

Selamat mencoba!