Sunday, November 27, 2011

Menjelang Dewasa


Oleh : Giacinta Hanna

Kala kau bayi ku tak lelah begadang
Kuberi susu sambil kutimang-timang
Meski ku ingin sekali melepas lelah
Rasa sayang membuat energi bertambah

Tapi sayang seribu sayang
Rasa acap kali meradang
Menyaksikan bayiku mulai berubah
Perlawanannya membuatku goyah

Apa mau dikata hati benar-benar gamang
Saat ku sadar masa dewasa sedang menjelang
Sifat polosnya mulai melemah
Kurindu ketika pertama dia panggil ‘mamah’

Thursday, November 17, 2011


Kimchi vs Asinan Bogor

Oleh : Giacinta Hanna

















Wah, kalau ingat Asinan Bogor rasanya air liur mulai memenuhi rongga mulut. Asinan Bogor begitu dekat di hati kita dan banyak orang yang suka. Rasa cukanya yang terasa asam, asin, manis dan pedas digabung dengan aneka sayuran seperti taoge, kol, wortel, lokio, dan lain-lain sangat menggoda kita untuk menghabiskannya. Apalagi jika dicampur dengan buah-buahan seperti salak, mangga, kedondong dan lain-lain. Hmm,....nikmat, segar dan pasti berkeringat!

Di Korea juga mengenal asinan, namanya Kimchi. Kimchi adalah makanan tradisional Korea. Bentuknya berupa asinan bermacam-macam sayuran yang diberi banyak cabe merah. Kimchi sebagai salah satu dari lima makanan tersehat di dunia menurut majalah Health Magazine. 

Yang membedakan Kimchi dengan asinan Bogor adalah cara mengolahnya dan cara memakannya. Asinan Bogor setelah dibuat bisa langsung kita makan sampai habis sedangkan Kimchi setelah dibuat tidak bisa langsung dimakan tetapi harus melalui proses fermentasi. Sedikit rumit tetapi orang Korea mempunyai tujuan agar mereka mempunyai bahan makanan dari sayuran ketika musim dingin tiba dimana sayuran sulit ditemukan. Jika sudah jadi, Kimchi bisa dihidangkan begitu saja atau dipakai sebagai bumbu ketika akan memasak sup kimchi, nasi goreng kimchi, dan lain sebagainya.

Setelah tanya Om Google, ditemukan cara mengolah Kimchi, sebagai berikut.

Bahan-Bahan 
  • 1 buah sawi putih.
  • 1/2 buah bawang bombay, iris tipis.
  • 1/4 batang wortel, iris tipis memanjang.
  • 1/4 batang lobak putih, iris tipis.
  • 4 batang daun bawang.
  • 2 sendok makan bawang putih, lalu parut.
  • 1 sendok teh jahe, parut.
  • 1/2 gelas bubuk cabe Korea.
  • 2 sendok teh garam.
  • 1 sendok makan gula.
  • 1/2 gelas garam kasar/garam laut.
  • 1 gelas air cup water.
  • 1/4 gelas saus ikan Korea.
  • 1/3 gelas air.
  • 1 sendok makan tepung. (tepung disini mungkin ragi...??)
Cara Mengolah

1. Sawi dibiarkan utuh dan cuci bersih dengan air mengalir hingga ke lembar terdalam daun sawi. Sesudah bersih, rendam sawi dalam campuran tiga genggam garam yang sudah dilarutkan dengan air matang untuk sedikitnya enam jam, sampai sawi putih terlihat layu.
2. Setelah enam jam, angkat sawi dan cuci kembali dengan air bersih hingga ke sela-sela lipatan daun sawi agar sisa garam tercuci bersih. Tiriskan. Bila suka sawi bisa dibiarkan utuh begitu saja atau dipotong menjadi dua bagian dengan membuang ujung-ujung sawi.
3. Saatnya mengolah sawi dengan campuran bahan-bahan bumbu. Campurkan jadi satu gula, bubuk cabai, jahe, bawang putih, selada air, daun bawang, radis, saus ikan, dan sedikit garam. Baurkan campuran bumbu secara merata menutup semua bagian sawi hingga ke sela-sela lembar daun terdalam. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan biarkan sedikitnya 2×24 jam sampai bumbu meresap ke dalam daging sawi dan jangan menyimpan di dalam lemari es. Proses penyimpan lebih lama akan lebih baik karena fermentasi berlangsung sempurna dan rasa yang dihasilkan akan maksimal. Setelah itu, baru simpan kimchi dalam lemari es.
4. Kimchi siap saji bisa disantap begitu saja atau disuguhkan sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama.

Kini Kimchi juga dikenal di negara Barat. Namun karena rasanya yang tidak 'familiar' di lidah mereka, akhirnya mereka mengganti sebagian bubuk cabai yang terlalu pedas dengan bubuk paprika merah. Cara mengolahnyapun dibuat berbeda yaitu dibuat menjadi Pizza Kimchi dan Roti Kimchi. Hmm,....jika toppingnya ditambah mozarella tentu lebih nikmat. Namun ingat,  jika membubuhkan topping mozarella terlalu banyak, tubuh kita akan bertambah gemuk. Dan ini tidak sesuai dengan program diet.

Thursday, June 9, 2011


Hati-hati Menyantap Strawberry


Oleh : Giacinta Hanna


Akhir-akhir ini udara begitu terik dan panas. Rasanya ingin menyantap sesuatu yang segar setiap saat. Seseuatu yang menyejukkan seperti buah-buahan dan sirup dingin. Apalagi kalau melihat buah strawberry yang ranum dan merah. Hmm,....saya akan membelinya dan  menyimpannya di kulkas agar dingin. Sorenya akan saya cuci dan potong-potong kemudian dibubuhi gula pasir. Langsung deh disantap. Segaarrr.....!

Jika dilihat dari khasiatnya, memakan strawberry memberikan pengaruh positif bagi kesehatan seperti untuk mencegah kolesterol tinggi, stroke, diabetes, menghaluskan kulit, dan memperlambat proses penuaan. Namun saya terkejut juga membaca artikel mengenai cara bertani strawberry. Mereka menyemprotkan pestisida di daun agar tanaman tidak terserang hama. Seingat saya buah strawberry tumbuh menjuntai  diantara daun-daun. Tentunya pestisida tersebut akan mengenai buahnya pula. Apalagi kulit buahnya tipis. Apa mungkin pestisida tersebut bisa menyerap kedalam daging buah? Hm,.....apa jadinya jika pestisida tersebut bersarang di dalam tubuh? 

Memang benar dengan beberapa saran yang menyebutkan bahwa  kita harus mencuci dahulu buah-buahan sebelum kita makan atau kalau bisa mengupas kulitnya agar aman dari bahaya pestisida kimia. Namun bagaimana mengupas kulit strawberry yang begitu tipis? Rasanya sangat memakan waktu.

Jadi bagaimana caranya  kita dapat makan buah favorit ini agar aman dikonsumsi dan memberikan nilai positif bagi kesehatan? Ada solusi yang boleh dipertimbangkan yaitu dengan membeli strawberry yang ditanam secara organik atau secara hidroponik. Mereka menggunakan pupuk dan pestisida alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) untuk menjaga kesuburan dan kesehatan tanaman. Memang harganya lebih mahal namun lebih aman bagi tubuh.

Agar lebih bersih lagi, rendamlah beberapa saat buah strawberry dalam air yang diberi sedikit tetes cuka dan garam untuk mematikan bakteri yang masih bersarang. saringlah strawberry tersebut agar kulitnya tetap bagus. Semoga bermanfaat !


Tuesday, May 24, 2011


Berilah Kami Rejeki yang Secukupnya
Oleh : Giacinta Hanna

Bujuk rayu untuk mendapatkan harta duniawi membuat hati gelisah. Seringkali terbayang akan mendapatkan harta yang lebih dari biasanya. Memang tidak ada yang salah jika Anda bermimpi untuk menjadi seperti si A atau si B yang mampu merubah taraf hidup menjadi lebih baik dalam waktu singkat. Suatu keadaan yang sangat berbeda dari keadaan Anda yang menurut Anda biasa-biasa saja.

Namun pernahkah Anda mengamati lebih lanjut bahwa mengapa si A memiliki rejeki yang lebih banyak dibandingkan dengan Anda atau dengan si C? Apakah faktor keberuntungan memegang peranan penting? Ataukah faktor kegigihan dan kerja keras yang mempengaruhi semuanya?

Mungkin faktor diatas saling mempengaruhi. Namun perlu Anda tahu bahwa setiap manusia memiliki ukuran ember tersendiri yang bisa diisi air. Jika air lebih banyak dari ukuran ember yang ada, air akan tumpah. Setiap manusia memiliki ukuran rejekinya masing-masing. Jika rejeki yang didapat melebihi dari ukuran yang sudah disediakan, maka kelebihannya tersebut akan terbuang. Entah itu karena sakit, dicuri orang, ditipu orang dan lain-lain.

Ingatkah Anda akan doa yang diajarkan oleh Tuhan? Ada kata “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Hal ini memberi arti bahwa janganlah silau jika melihat orang lain memiliki rejeki yang lebih banyak dari yang Anda miliki. Karena Andapun sudah diberikan rejeki secukupnya. Dalam arti cukup untuk membiayai taraf hidup Anda. Bukan cukup untuk membiayai taraf hidup si A atau si C, tetapi taraf hidup Anda. Cukup air untuk mengisi ukuran ember Anda.

Dan terakhir, Anda harus yakin bahwa Tuhan pasti memberi air yang cukup untuk mengisi ukuran ember Anda. Jadi janganlah terlalu khawatir akan keadaan yang tidak mampu Anda atasi karena ada Dia yang senantiasa mendampingi hidup Anda. Dia akan memelihara hidup Anda. Berserahlah pada kuasaNya maka hidup Anda akan damai.