Sunday, November 11, 2012

Prinsip Hidup

Hidup terikat materi adalah sia-sia. Kita butuh materi tetapi janganlah materi menguasai kehidupan kita karena pada akhirnya semua akan ditinggalkan ketika saatnya tiba menghadap Tuhan.

Dalam pengadilan nanti, kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan selama hidup. Bukan berapa banyak materi yang kita dapatkan yang dinilai akan tetapi berapa banyak kita melakukan kebaikan. 

Melakukan tingkah laku yang baik, tidak meremehkan kejujuran, bekerja dengan baik dan benar, berbicara yang sesuai dengan perbuatan, peduli akan kesulitan orang lain dan selalu mengingat akan kebesaran Tuhan itulah yang utama.

Apa arti sebuah keangkuhan manusia terhadap materi dibandingkan dengan Sang Pencipta sebagai pemilik alam semesta ini? Tuhan saja begitu sederhana dalam penampilan dan bersikap. Jauh dari kesan angkuh bahkan bersikap melayani. Padahal Tuhan sangat kaya raya. Dia pemilik alam semesta ini. Tetapi Dia selalu bersikap rendah hati dan tidak memilih-milih ketika menolong. 

Mengapa manusia cepat terjebak dalam sikap angkuh dan sombong ketika materi menguasai diri? Karena manusia memiliki kelemahan seperti senang mendapatkan pujian dan penghormatan, rasa nyaman karena dimanjakan oleh kemewahan materi dan lupa terhadap penciptanya.

Jika kita mulai bercermin, kita hanyalah seonggok debu tak berharga dibandingkan dengan seluruh alam semesta, hasil ciptaanNya. Oleh sebab itu kita tidak perlu lagi memelihara keangkuhan dalam diri karena semua percuma saja.