Oleh : Giacinta Hanna
Sudah sering kubasahi pakaian-Mu dengan air mata kepedihanku, namun ini semua belum usai. Aku masih butuh bahu bidang-Mu untuk kujadikan tempat berlindung. Pinjami aku sekali lagi. Ijinkanlah aku 'tuk merebahkan kepala barang sejenak. Kehangatan dan kelembutan-Mu memberikan kekuatan 'tuk bertahan dalam salibku.
Ku tahu, Engkau pasti memberikannya karena Kau mencintaiku sungguh. Ku tahu, Engkaupun terluka melihatku seperti ini. Cobaan ini bukan salah-Mu. Aku percaya itu. Tidak mungkin Engkau membuatku bersedih. Engkau selalu menjaga hatiku agar senantiasa bahagia. Aku percaya itu.
Seberat apapun ujian yang menimpaku, tak akan pernah ku berpaling dari-Mu. Semustahil apapun ujian yang kualami, tak akan pernah sedetikpun aku melupakan-Mu. Hanya engkau pengharapanku, tumpuan hidupku. Cinta pertamaku hanya untuk-Mu, tiada yang lain dan akan tetap seperti ini selamanya.
Kutahu keajaiban akan datang dalam kepasrahan. Ku menyerahkan diriku kepada-Mu. Pakailah aku sesuai kehendak-Mu karena aku percaya pada-Mu. Sungguh.
Kasih Setia-Mu Yang Kurasakan - Ir. Niko
Kasih Setia-Mu Yang Kurasakan
Lebih Tinggi Dari Langit Biru
Kebaikan-Mu Yang T'lah Kau Nyatakan
Lebih Dalam Dari Lautan
Berkat-Mu Yang Telah Kuterima
Sempat Membuatku Terpesona
Apa Yang Tak Pernah Kupikirkan
Itu Yang Kau Sediakan Bagiku
Reff:
Siapakah Aku Ini Tuhan
Jadi Biji Mata-Mu
Dengan Apakah Kubalas Tuhan
S’lain Puji Dan Sembah Kau
No comments:
Post a Comment