Wednesday, May 21, 2008

Andy, sahabatMu

Kerinduanku adalah selalu bersama-MU, berada didekapan-MU...Berbicang-bincang dengan-MU dan menyenangkan hati-MU dari waktu ke waktu. Mengalahkan keinginan dagingku, menjadi pemenang sampai pada akhirnya, sampai KAU ijinkan aku tutup usia dan kembali kepada-MU

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah bebatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kendaraan yangmelaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Rumah Tuhan setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Imam yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"

"Ya!" Balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,

"Jangan menyeberang jalan raya sendirian. Setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir kesini dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan. Jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih," ujar Andi.

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal disini setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan... sahabatku."

Dan Imam segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya berbicara sendiri, tapi kemudian Imam tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepadaNya.

Andy berkata, "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya.Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!

Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya. Lucunya, aku nggak begitu lapar.

Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa...paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah.

Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi. Tolong Tuhan...

Oh ya, Engkau tahu ibu memukulku lagi karena aku nakal. Ini memang menyakitkan,tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.Tuhan, Engkau mau lihat lukaku? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini... di sini... aku rasa Engkau tahu yang ini kan? Tolong jangan marahi Ibuku ya? Dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku... Itulah mengapa dia memukul kami.

Oh Tuhan... Aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik di kelasku, namanya Anita. Menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei... ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya.

Ooops aku harus pergi sekarang. Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Imam itu,

"Bapa , Bapa, aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun. Imam Agaton berbagi cerita ini kepada umatnya karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan. Suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari besar, Imam Agaton jatuh sakit sehingga dia dirawat di rumah sakit. Rumah Tuhan diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.

Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.Mereka sedang berlutut ketika Andy tiba dari pesta perayaan di sekolahnya, dan menyapa,

"Halo Tuhan... Aku..."

"Kurang ajar kamu bocah!!! Tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa???!!!keluar...!!!"

Andy begitu terkejut, "Di mana Imam Agaton? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya. Dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan , ini hari ulang tahun-Nya, aku punya hadiah untuk-Nya..."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar gedung. Ia berkata,

"Keluarlah bocah... kamu akan mendapatkannya! !!"

Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut. Dia mulai menyeberang ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang, sebab di situ ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut di dalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.Waktunya hanya sedikit untuk menghindar, tapi itu tidaklah cukup...Dan...Andy pun tewas tertabrak.

Orang-orang di sekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang yang tak bernyawa tersebut.Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,

"Maaf Tuan, apakah Anda keluarga bocah malang ini? Apakah Anda mengenalnya?"

Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan berkata,

"Dia adalah sahabatku."

Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya di dadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang.

1 comment:

Unknown said...

sangat menyentuh..