

Seorang anak dengan kesalnya mengusir ibunya untuk pindah dari rumahnya, bukan secara langsung tentunya, ia tidak akan berani melakukan itu, tetapi dengan berbagai sindiran yang membuat panas telinga sang ibu.
Akhirnya diputuskan untuk segera pindah kerumah anaknya yang lain saja. Bukan tanpa alasan, kekesalan demi kekesalan telah memuncak dikepala sang anak, mulai dari ibu yang cerewet, banyak mengatur, bahkan sampai mengkritik segala aktivitasnya yang menurutnya sudah tidak pantas lagi dikontrol oleh seorang ibu,
“aku sudah besar dan bisa hidup mandiri, sudah saatnya aku menikmati kebebasanku”, begitu omelnya dalam kemarahannya.
Waktu sudah malam dan sang ibu dengan kemarahannya juga sudah tidak sabar untuk pergi meninggalkan rumah anaknya itu, iapun sudah mengemas semua barangnya dalam koper, siap didepan pintu, dan menikmati tidur malamnya diruang tamu, ia tidak mau menikmati bahkan semalam lagipun di atas kasur dalam kamarnya di rumah anaknya itu.
Sang anak tidak bisa tidur sepanjang malam, berbagai keraguan mulai dirasakannya, entah benar atau tidak keputusannya mengusir ibunya itu, ini demi kebaikan ibu, itu dalihnya menguatkan keputusanya.
Berkali-kali ia keluar melewati ruang tamu, tempat ibunya tidur terduduk dengan memprihatinkan, dan rasa iba pun merasuki hatinya namun sesaat kemudian berbagai kekesalan yang dialaminya beberapa hari ini kembali menguasai pikirannya, ia pun masuk kembali kekamarnya dengan tidak peduli.
Beberapa kali, dan beberapa kali pula ia mulai meneteskan air mata, ketika melihat ibunya, entah mengapa berbagai kenangan indah masa lalunya seketika hadir, berbagai jasa ibunya yang belum sempat terbalas dan itu membuatnya menangis, tapi sekedar tangis, ia segera menghapusnya dan tetap pada keputusannya kemudian.
Malam segera berlalu, ia pun semakin gelisah, karena jika sudah sampai saat pagi, saat itu pula ia harus melihat ibunya pergi, antara kesenangan dan kesedihan yang dirasakannya. Dini hari itu ia berdiri didepan tubuh tua yang sedang lelap tertidur itu, tidak berbaring namun duduk sambil tertidur.
Beberapa saat pikirannya kacau, perang antara keputusannya untuk membiarkan ibunya pergi atau tidak. Sakit sekali terasa kepalanya, berbagai kenangan indah itu muncul, berbarengan dengan kenangan pahit yang semakin menyulitkannya menentukan pilihan. Ia memegang kepalanya,
Sesaat semua terasa hening, ia memperhatikan dengan seksama sosok ibunya itu, bukan ibu yang cerewet, menyebalkan dan menyusahkan yang hadir disana, tapi sosok penuh kasih, pembela nya, penjaganya dan pendukung utamnya, itulah ibu. Ia pun menitikkan air mata kembali seperti yang sudah dialaminya beberapa saat lalu, namun kini ia tidak sanggup untuk menahan diri dari meledakkan tangisnya, iapun berlutut dan memeluk kaki ibunya.
Sang ibu terbangun dan membelai lembut kepala anaknya.
“Maafkan aku ibu. Maafkan anakmu yang sombong ini. Bukan, bukan ibu yang membutuhkan cintaku, bukan pula aku yang membutuhkan cinta ibu tapi justru aku yang membutuhkan untuk mencintai mu, aku butuh melampiaskan perasaan cintaku, rasa berhutangku, rasa balas jasaku, rasa terimakasihku, perasaan… sebagai anak. Aku membutuhkanmu ibu… jangan pergi, aku butuh mencintaimu”
Sudah terpenuhikah kebutuhan untuk “mencintai” kita?
Knock Me off My Feet
I see us in the park
strolling the summer days
of imaginings in my head.
And words from our hearts
told only to the winds
felt even without being said.
I don't want to bore you with my trouble
But there's something 'bout your love
that makes me weak and knocks me off my feet.
There's something 'bout your love that makes me weak
and knocks me off my feet knocks me off my feet.
I don't want to bore you with it
oh but I love you
I love you
I love you.
I don't want to bore you with it
oh but I love you
I love you
I love you more and more.
We lay beneath the stars
under a lover's tree
that's seen through the eyes of my mind.
And I reach out for the part
of me that lives in you
that only our two hearts can find.
I don't want to bore you with my trouble
But there's something 'bout your love
that makes me weak and knocks me off my feet.
There's something 'bout your love
that makes me weak and knocks me off my feet knocks me off my feet.
I don't want to bore you with it
oh but I love you
I love you
I love you.
I don't want to bore you with it
oh but I love you
I love you ...
Katanya di Indonesia banyak pengangguran. Dilihat dari perbandingan antara penyedia lapangan perkerjaan dengan tenaga kerja, lebih banyak tenaga kerja sehingga sisanya tidak tertampung dan terpaksa harus menunggu dan menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.
Namun, ternyata kebutuhan akan tenaga kerja masih terbuka lebar di berbagai bidang. Lapangan kerja masih terbuka luas bagi para pemula. Contohnya jika dibuka mal baru butuh tenaga kerja untuk membersihkan toilet, tukang pel, tukang sampah, cleaning service, waiter/waitress, koki, kasir, pengisi acara, penyanyi, sampai designer, manager, marketing, dll.
Kiranya ada sesuatu yang salah dengan pencari kerja kita sehingga mereka tidak tertampung. Skill dan sikap mental. Antara promosi diri dengan apa yang mampu dikerjakan itu seringkali tidak sesuai. Mereka umumnya tidak siap pakai. Ditambah dengan tuntutan gaji yang tinggi sebelum pekerjaan dilaksanakan.
"Saya minta gaji dua kali lipat, Bu. Karena saya mengerjakan pekerjaan rumah juga menjaga stan", ujar salah satu pegawai.
Keberanian meminta gaji dua kali lipat cukup mengagumkan namun tidak seimbang dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Kerja belum satu bulan. Seterika pakaian sampai robek karena tidak punya pengetahuan tentang itu. Sering menggunakan HP untuk kepentingan pribadi di waktu kerja, tidak mempunyai sikap sopan terhadap atasan, berbohong tentang riwayat hidupnya dan tidak bisa masak.
Terkadang ada pertentangan batin ketika memperkerjakan seseorang. Pertentangan itu timbul ketika akan memberhentikan pegawai karena masalah skill dan mental. Hati nurani berkata ingin menolong untuk memperbaiki hidupnya namun logika berkata,
"Jika saya terus memperkerjakan dia, usaha yang baru saya rintis ini akan mengalami banyak masalah".
Ternyata hati nurani harus mengalah dalam hal ini. Ketegasan lebih diutamakan dan saya terpaksa harus menomorduakan rasa 'tidak tega'. Akhirnya saya memecat dia. Maafkan saya.
Privacy Policy for http://kelana-kelana.blogspot.com/
If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at giacintahanna@yahoo.co.id.
At http://kelana-kelana.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by http://kelana-kelana.blogspot.com/ and how it is used.
Log Files
Like many other Web sites, http://kelana-kelana.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
http://kelana-kelana.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include Google Adsense, .
These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on http://kelana-kelana.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.
http://kelana-kelana.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. http://kelana-kelana.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.
If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.